Jumat, 04 Juni 2010
Beda Dan Persamaan BiBliografi,indeks dan katalog
• Katalog
Katalog perpustakaan adalah deskripsi pustaka milik suatu perpustakaan yang disusun secara sistematis (sistematis abjad, nomor klasifikasi) sehingga dapat digunakan untuk mencari dan menemukan lokasi pustaka dengan mudah. Selain untuk alat bantu penelusuran koleksi, katalog dapat juga digunakan untuk mengetahui kekayaan koleksi suatu perpustakaan sebab kartu katalog mewakili buku-buku yang ada di rak yang dimiliki oleh suatu perpustakaan.
• Bibliografi
Bibliografi adalah buku studi akademis seperti fisik, benda-benda budaya, dalam pengertian ini, juga dikenal sebagai bibliology. Secara keseluruhan, bibliografi tidak peduli dengan isi buku-buku sastra, melainkan lebih kepada "bookness" buku.
Sebuah bibliografi, produk dari praktek bibliografi, adalah daftar sistematis buku dan karya-karya lain seperti artikel jurnal. Bibliografi berkisar dari "karya dikutip" daftar di akhir buku dan artikel untuk menyelesaikan, publikasi independen. Sebagai karya-karya yang terpisah, mereka mungkin dalam volume terikat seperti yang ditunjukkan di sebelah kanan, atau terkomputerisasi database bibliografis. Sebuah katalog perpustakaan, meskipun tidak disebut sebagai bibliografi, adalah bibliografis di alam. Bibliografi karya-karya hampir selalu dianggap sebagai sumber tersier.
Bibliografi karya berbeda dalam jumlah detail tergantung pada tujuan, dan secara umum dapat dibagi menjadi dua kategori: enumerative bibliografi (juga disebut compilative, referensi atau sistematis), yang menghasilkan sebuah gambaran mengenai publikasi dalam kategori tertentu, dan analitis, atau kritis, bibliografi, yang mempelajari produksi buku. [1] [2] Di masa lalu, bibliografi sebagian besar terfokus pada buku. Sekarang, kedua kategori mencakup bibliografi karya-karya tersebut dalam format lain, termasuk rekaman, film dan video, objek grafis, database, CD-ROM dan website.
• Indeks
Indeks adalah Indeks yang dimaksud dalam tulisan ini adalah indeks majalah, indeks majalah artinya adalah panduan isi majalah yang disusun secara sistematis.
SARANA BANTU DAN KENDALA KERJASAMA :
A. Bibliografi
- Sarana utama kerjasama adalah : bibliografi, katalog induk, katalog induk majalah, indeks dan sejenisnya
- jasa bibiografi di indonesia dilaksanakan oleh pust deposit dan bibliografi perpustakaan nasional
- Perpustakaan nasional membuat KDT (katalog dalam terbitan), sebagai pedoman untuk pengembangan koleksi
B. Katalog induk
- Katalog induk adalah katalog terdiri atas 2 perpustakaan atau lebih. Untuk katalog induk buku dikenal istilah union catalougue. Katalog induk digunakan sebagai sarana untuk mengetahui lokasi bahan perpustakaan untuk pinjam antar perpustakaan.
1. Katalog induk majalah
Katalog induk majalah adalah katalog majalah terdiri atas 2 perpustakaan atau lebih dalam istilah inggris union list of periodicals atau union list of serials populer dengan singkatan union list. Bila katalog induk buku di tulis berdasarkan abjad pengarang maka katalog induk majalah disusun berdasarkan abjad judul majalah.
2. Indeks
Indeks yang dimaksud dalam tulisan ini adalah indeks majalah, indeks majalah artinya adalah panduan isi majalah yang disusun secara sistematis.
Fungsi indeks majalah adalah untuk mengetahui majalah yang dilanggan oleh perpustakaan yang disusun menurut universal decimal clasification (UDC).
Contoh indeks majalah :
4088 Herlan
A M atau F-M?
(information on radio matters : A-M or F-M ?)
Kemadj ilm tekn hid, 9 (12), 1957 : 735
3. Abstrak
Abstrak berisi isi ringkasan atau sari karangan dari sebuah artikel. Majalah abstrak dan indeks digunakan sebagai sarana kerjasama untuk menelusur artikel yang diminta oleh seorang pemakai, dan mencegah artikel yang dibuatkan abstrak berulang-ulang.
Pembuatan majalah abstrak dilakukan oleh pemerintah dan swasta. Indonesian abstak dibuat oleh lembaga ilmu pengetahuan indonesia (LIPI).
C. Penerbitan dan pertukaran daftar perolehan pustaka baru
Penyusunan dan pengadaan daftar pustaka yang hendak disumbangkan atau ditukarkan. Dengan membuat daftar pustaka kemudian di sebarkan ke perpustakaan yang bekerjasama.
1. Pembinaan berbagai standar
Standarisasi diperlukan untuk memperlancar komunikasi antar perpustakaan, keseragaman yang dibuat bisa berupa format formulir, biaya penentuan klasisfikasi, peraturan katalogisasi, format data dsb
2. Pembinaan tenaga pustakawan
kerjasama antara kedua belah pihak tidak akan berjalan lancar jika tidak didukung dengan sistem pengelolaan perpustakaan yang baik dari masing-masing perpustakaan. Sedangkan pengelolaan perpustakaan sangat tergantung pada sumber daya manusianya. Kerjasama dalam pembinaan tenaga pustakawan dapat dilakukan dalam bentuk pendidikan seperti penataran, seminar, lokakarnya, magang, pendidikan formal, maupun dalam bentuk peminjaman tenaga pustakawan yang kompeten pada perpustakaan yang lemah.
D. Penerbitan direktori perpustakaan
Direktori adalah daftar orang atu lembaga, disusun secara sistematis biasanya dalam urutan abjad atau subjek disertai dengan keternagan alamat, anggota organisasi dan profesi, pekerjaan dan sejenisnya.
Kegunaan direktori :
1. Menemukan alamat atau nomor telepon perorangan atau lembaga
2. Nama lengkap seseorang atau perusahaan
3. Uraian deskriptif mengenai sebuah produk atau jasa yang ditawarkan sebuah produsen tertentu
4. Susunan direksi sebuah perusahaan, pengurus sebuah lembaga, pimpinan sebuah instansi
Dilihat dari ruang lingkupnya direktori terbagi atas :
1. Direktori lokal al ; buku telepon dan direktori kota
2. Direktori pemerintah
3. Direktori kelembagaan
4. Jasa investasi
5. Direktori profesional
6. Direktori perdagangan dan bisnis
E. Format machine readible format
Machine readible format ( MARC) atau format terbacakan mesin merupakan salah satu media untuk bekerjasama dalam hal ini kerjasama katalog induk. Penyetaraan atau penyamaan format akan mempermudah perpustakaan dalam bekerjasama katalog induk komputer.
Kawasan kerjasama
Kawasan kerjasama terbagi atas kawasan kerjasama lokal, nasional, regional dan internasional.
1. Lokal artinya mencakup sebuah daerah terbatas pada batas sebuah negara misalnya terbatas pada sebuah kota provinsi ataupun kawasan dalam sebuah negara. Contohnya kerjasama perpustakaan perguruan tinggi se indonesia timur atau indonesia bagian barat.
2. Untuk tingkat nasional contohnya pembentukan pangkaan data oleh unit kerja koordinasi perpustakaan yang mencakup perpustakaan perguruan tinggi se Indonesia.
3. Untuk tingkat regional contoh khas adalah Conference of Southeast Asia librarians atau CONSAL yang mencakup pustakawan se Asia Tenggara
4. Untuk kerjasama internasional dapat ditunjukan kerjasama pertukaran buku yang mencakup semua anggota UNESCO.
Kendala Kerjasama (hambatan-hambatan) dan usaha penanggulangan
Beberapa hambatan yang dihadapi oleh perpustakaan dalam usaha mengadakan kerjasama adalah sebagai berikut :
a. Faktor bahasa
b. Biaya
c. Sikap perpustakaan
d. Geografi
e. Politik
f. Lemahnya sarana dan prasarana
g. Lemah koleksi
h. Lemah ketenagaan
i. Kurang dipahaminya manfaat kerjasama
j. Kurang adanya informasi antar perpustakaan
k. Perbedaan peraturan tentang fotokopi yang berkaitan dengan hak cipta
l. Kurang adanya sinkronisasi peratuaran/sistem
Defenisi Referensi
Menurut sulistyi basuki, layanan rujukan adalah jasa yang diberikan perpustakaan kepada pengguna, lazimnya berupa jawaban atas pertanyaan yang di ajukan oleh pengguna(Kosam Rimbawa:2).
Oleh karena itu petugas referensi diharapkan mampu menjawab pertanyaan, memiliki kemampuan menganalisis pertanyaan, karena kadang-kadang pertanyaan yang disampaikan tidak jelas, sedangkan petugas referensi di tuntut mampu menjawab pertanyaan dengan cepat,tepat, dan benar.
Layanan ruukan yang diselengarakan perpsutakaan dengan tujuan utama memberi informasi, petunjuk dan bantuan serta bimbingan kepada pembaca dalam kaitannya pengguna perpustakaan, baik untuk keperluan memperdalam pengetahuan maupun untuk belajar.
Jenis buku yang terdapat pada layanan referensi banyak sekali namun perlu di perhatikan ialah penggunanya atau user, yang harus disesuaikan dengan user tersebut. Buku referensi adalah buku yang isinya disusun dan diolah secara tertentu (misalnya menrut abjad), biasanya dipakai sebagai tempat bertanya, atau mencari informasi, tidak untuk dibaca secara keseluruhan dari awal sampai akhir, misalnya kamus. Seseorang bias membaca dari halaman mana saja.
Menurut informasinya, buku rujukan dapat di bagi menjadi dua kelompok yaitu direct dan indirect. dalam makalah ini penulis akan membahas bahan rujukan yang direct atau memberikan informasi langsung yaitu years book atau buku tahunan termasuk almanac.
Guna mengantisipasi ketidak mampuan masyarakat memiliki bahan perpustakaan yang diperlukannya maka setiap perpustakaan sebagai pengelola saranabelajar mandiri dan lembaga pendidikan seumur hidup (life long education) keberadaannya sangat diperlukan oleh masyarakat dan untuk meningkatkan pengetahuan serta memperluas wawasan mereka.
SEJARAH AACR
SEJARAH AACR (ANGLO AMERICAN CATALOGUING RULES)
AACR muncul dikarenakan banyaknya perbedaan tentang peraturan pembuatan katalogisasi deskripsi yang banyak macamnya, dengan kata lain masing-masing negara di benua amerika, eropa dan
AACR dibuat dalam dua edisi, edisi pertama membahas tentang aturan katalogisasi buku dan dokumen sejenisnya, sedanglkan AACR edua membahas peraturan katalogisasi untuk non buku material atau bahan pustaka selain buku.
Sejarah AACR dimulai pada tahun 1930-an, pada tahun tersebut atuan-aturan baru pengkatalogan diperbaharui. Kemudian pda tahun 1949 diterbitkan dan disiarkan ALA (American Library Association) CODES. ALA pada tahun 1951 mengudang Seymour lubetzky of congres untuk dimintai kesediannya membuat analisis secara umum dalam rangka merevisi ALA CODES yang telah dibuat 1949. pada tahun 1956 lubetzky mulai mengerjakan revisi tersebut. Dan pada tahun 1960 draf revisi diterbitkan dan kemudian dimulainya kerjasama AS dengan inggris dalam pembuatan aturan katalogisasi.
Akhirnya sebagai cikal bakal pembuatanan AACR, pada tahun 1961 diadakan konferensi internasional tentang dasar – dasar katalogisasi yang di adakan di paris atau yang sering disebut paris principles.
DEFENISI AACR ( ANGLO AMERICAN CATALOGUING RULES)
AACR adalah peraturan katalogisasi yang pertama kali hasil kesepakatan antara
Menurut james A Tait dan F Douglas Anderson dalam buku descriptive cataloging : A student introduction to the Anglo American Cataoging Rules 1967 mengatakan bahwa AACR ialah kode peraturan yang berhubungan dengan gambaran buku dan dokumen lainny, dan mencatat semuanya di bawah nama pengarang, atau dalam ketidak hadiran kepengarangan di letakkan di bawah judul.
SEJARAH ISBD ( INTERNATIONAL STANDARD BIBLIOGRAFI DESCRIPTION)
ISBD atau International Standard Bibliographic Description yang merupaka peraturan yang dikeluarkan oleh IFLA ( International Federation Library Association) untuk menggambarkan barbagai bahan perpustakaan dalam konteks sebuah catalog. ISBD ini diterbitkan terpisah untuk menggantikan yang sebelumnya yang digunakan untuk monografs, publikasi monografi yang lebih tua, bahan non-buku, dan dicetak musik.
Salah satu tujuan dari diterbitkannya ISBD adalah untuk menyediakan bentuk standar deskripsi bibliografi yang dapat digunakan untuk bertukar rekaman internasinal.progaram ini akan mendukung IFLA untuk mengontrol bibliographic universal.
ISBD memiliki delapan daerah yang telah ditetapkan. Setiap daerah kecuali area yang tediri dari beberapa elemen. Sebagai contohnya, wilayah satu termasuk judul yang tepat, penetapan materi umum dan infomasi judul lainnya, judul sejajar, dan pernyataan tanggung jawab. Elemen yang daerah-daerah yang tidak berlaku untuk sumber daya tertentu dihilangkan dari standar deskipsi. Standar dan tanda baca (titik dua, titik koma, garis miring, tanda hubung, koma, dan titik) digunakan untuk mengidensifikasi dan memisahkan elemen dan daerah lainnya. Urutan unsure-unsur dan tanda baca standar mempermudah menafsirkan catatan bibliografis ketika salah satu tidak memahami bahasa deskripsi.